Andreas_Ceperist@ymail.com

Minggu, 07 Oktober 2012

softskill perilaku konsumen

PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktivitas-aktivitas konsumen. Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang diyakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli. Adapun yang mempengaruhi faktor-faktor perilaku konsumen yaitu kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan (small referebce grups), dan keluarga. Sedangkan kekuatan psikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan. Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku konsumen. Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek psikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyalami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. 

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perilaku konsumen itu dalam Ilmu Ekonomi Mikro ?
 2. Bagaimana Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen ? 
3. Bagaimana Metode apa saja yang digunakan dalam perilaku konsumen ? 
4. Bagaimana teori dari perilaku konsumen ? 

1.3 Tujuan 
1. Untuk mengetahui apakah perilaku konsumen itu dalam ilmu ekonomi Mikro 2. Untuk mengetahi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen 3. Untuk mengetahui metode apa saja yang di gunakan dalam perilaku konsumen 4. Untuk mengetahui teori dari perilaku konsumen

PEMBAHASAN 

2.1 Pengerian Perilaku Konsumen Itu Dalam lmu Ekonomi Mikro 
Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa. Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa. Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang berbeda-beda. Di desa berbeda dengan kebiasaan yang ada di kota, tergantung pada jumlah pendapatan mereka. Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Maka konsumsi seseorang itu tergantung pada pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan. Adapun pengertian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang.Jemes F. engel et al (1968:8) berpendapat bahwa perilaku konsumen di definisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Ada tiga variabel dalam mempelajari perilaku konsumen, yaitu variabel stimulus, variabel respond dan variabel antara. 1. Variabel stimulus Variabel stimulus merupakan variabel yang berada di luar diri individu (faktor eksternal yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Contoh : merek dan jenis barang, iklan, penataan barang, dan ruang toko. 2. Variabel respons Variable respon merupakan hasil aktivita individu sebagai reaksi dan variable stimulus stimulus. Variable respons sangat berpergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus. Contoh:keputusan membeli, pemberi penilaian terhadap barang, perubahan sikap terhadap suatu produk. 3. Variabel intervening Variabel Intervening adalah variable atara stimulus dan respons. Variabel ini merupakan variabel internal individu ,termasuk motif motif membeli ,sikap terhadap suatu peristiwa ,dan persepsi terhadap suatu barang .peranan variable intervening adalah untuk memotifasikan respons. Variable lain dalam mempelajari konsumen adalah variable observable yaitu pendekatan kotak dapatkan input –input stimulus pada kotak hitam ,dan output respons tertentu sebagai reaksinya,tetapi kita dapat melihat variable intervening yang berhubungan dengan input dan output. Kebutuhan dapat di definisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antar suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila konsumen kebutuhanya tidak terpenuhi ,ia akan menunjukan prilaku kecewa .sebaliknya jika terpenuhi ,konsumen akan memperlihatkan prilaku yang gembira sebagai manisfestasi rasa puasnya. Tipologis kebutuhan . a) Hirarki kebutuhan menurut teori Abraham Maslow. 1. Kebutuhan fisiologis ,yaitu kebutuhan makan,minum ,perlindungan fisik ,bernafas ,seksual kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat rendah atau disebut pula sebagai kebutuhan paling dasar. 2. Kebutuhan rasa aman ,yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman ,bahaya ,pertentangan ,dan lingkungan hidup. 3. Kebutuhan merasa memiliki ,yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok ,berafiliasi ,berintraksi ,dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. 4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai orang lain. 5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberi penilaian dan kritikan terhadap sesuatu. b) Kebutuhan menurut David McCellan. Menurut David McCellan kebutuhan ada 3 macam, yaitu: 1. Need for achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Seorang yang kebutuhan berprestasinya tinggi cenderung untuk berani mengambil resiko. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik dari pada sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi. 2. Need for affilation, yaitu kebutuhan untuk nerafiliasi yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan kegiatan yang merugikan orang lain. 3. Need for power, yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai autoritas, untuk memiliki pengaruh pada orang lain. Revolusi dan konflik kebutuhan Ada empat tipe situasi konflik, yaitu: 1. Approach-approach konflik, adalah konflik yang terjadi apabila konsumen dihadapkan pada situasi yang positif secara serentak atau bersamaan, yang harus dipilih salah satu alternative sebagai suatu tindakannya. Misalnya konsumen harus memutuskan memilih diantara dua merk dari produk yang sama secara bersamaan. Konsumen merasa dua merek tersebut seimbang positifnya dalam menghadapi situasi tersebut, yang terpenting bagi manajer ialah berupaya mengembangkan strategi yang bisa membuat merk yang berbeda dari produk yang berkualitas yang seimbang. 2. Approach-avoidance,konflik adalah konflik yang terjadi jika konsumen dihadapkan dalam situasi yang bersamaan dan ia harus segera melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Misalnya konsumen ingin membeli suatu barang, tetapi uang yang ada padanya adalah untuk memenuhi kebutuhan yang lainya. Atau konsumen ingin memiliki suatu barang, tetapi tidak mempunyai uang untuk membelinya. Ahli pemasaran harus dapat mengidentifikasikan kualitas produk yang layak untuk konsumen. Disamping itu, dapat pula dilakukan pembelian secara kredit. 3. Avoidance-avoidance,konflik adalah konflik yang terjadi apabila konsumen dihadapkan pada situasi yang segera harus menghindarkan dua tujuan atau tindakan. Misalnya, konsumen mempunyai kebutuhan yang mendesak untuk memiliki suatu barang, tetapi barang yang tersedia ditoko adalah barang dengan merk yang tidak disukainya. 4. Doble approach-avoidance conflict, adalah konflik yang terjadi apabila konsumen dihadapkan kepada dua situasi yang bersamaan, satu situasi berpengaruh positif dan situasi lainya berpengaruh negative jika tidak dilaksanakan. Misalnya konsumen mempunyai kebutuhan yang mendesak untuk membeli suatu barang, tetapi pada saat yang bersamaan uang yang ada padanya harus pula dibelikan obat. Devinisi perilaku konsumen Schiffman dan kanuk (1994)mendevinisikan prilaku konsumen sebagai berikut perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari ,membeli ,menggunakan ,mengefaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka . Pemasaran Sebagai mana konsumen lainya di berbagai belahan dunia lain ,konsumen Indonesia sangat beragam mereka berbeda dalam hal adat istiadat dan budaya ,usia pendidikan ,pekerjaan ,status perkawinan ,dan gaya hidup mereka ,para pemasar wajib memahami karakter kesamaan konsumen atau perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan konsumsi ,sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran dengan lebih baik pemasar yang mengerti prilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecendrungan konsumen untuk beriaksi terhadap informasi yang ditrimanya ,sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai .Tidak dapat diragukan lagi bahwa pemasar yang memahami konsumen akan memiliki kemampuan bersaing yang lebih baik prilaku pemasar yang memahami prilaku konsumen juga akan mampu mempengaruhi prilaku tersebut sehinga sesuai dangan apa yang diiginkan pemasar mempengaruhi perilaku konsumen adalah mempengaruhi pilihan konsumen agar mau memilih produk tertentu dan merk tertentu yang ditawarkan pemasar tersebut proses mempengarui konsumen biasanya di lakukan melalui strategi pemasaran yang tepat. Prilaku pencarian konsumen Para peneliti mendapatkan bahwa ada dua jenis proses pencarian konsumen yaitu: 1. Pencarian internal adalah usaha konsumen untuk memengil kembali memori informasi jangka panjang mengenahi produk atau jasa yang dapat memecahkan masalah setelah mereka mengakui bahwa ada masalah ,para konsumen akan terlibat dalam pencarian informasi internal ,sebagimana telah kita sebutkan sebelumnya ,pencarian internal merupakan pencarian melalui memori informasi tentang produk atau jasa yang dapat memecahkan masalah yang perlu dipecahkan bila hal ini merupakan masalah dengan keterlibatkan tinggi yang ekstensif ,maka konsumen dapat secara aktif mencari informasi jangka panjang mengenahi alternative merk . Bila merupakan masalah dengan keterlibatan rendah yang biasa ,pencarian internal mungkin cukup terbatas bila masalah yang diidentifikasikan menuntut pembelian berdasarkan pengalaman. Jika suatu proses pengaruh prilaku digunakan ,maka tidaklah tepat untuk mengambarkan proses pencarian sebagai yang sedang terjadi, apabila konsumen memulai pencarian informasi internal ,mereka berupaya untuk mendapatkan kembali memori jangka panjang atau merk merk yang dapat memecahkan masalah mereka. Kesadaran merupakan sub perangkat dari seluruh merek potensial dialam semesta dan produk yang tersedia, pada tingkat minimum ,suatu perusahaan ingin agar mereknya menjadi bagian dari perangkat kesadaran setiap konsumen ,karna bila konsumen bila tidak menyadari suatu merk mereka tidak akan memperhatikan merk tersebut, pertimbangan(di sebut juga perangkat yang di bangkitkan )atau merk-merk produk produk yang dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut.
2.2 Faktor-faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 
Ada tiga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Yaitu : (1). Konsumen Individu a. Kebutuhan konsumen, b. Persepsi atas karakteristik merek, c. Sikap kearah pilihan . Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia. (2). Pengaruh Lingkungan Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh a. Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), b. Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), c. Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) d. Faktor menentukan yang situasional ( situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha). (3). Marketing strategy Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah : a. Barang b. Harga c. Periklanan d. Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. KEPUTUSAN KONSUMEN Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam gambar penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merk, dan sikap terhadap pilihan merk. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen. Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merk, dan pemilihan merk. Pengalaman konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merk yang sama lagi. Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merk pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merk dan kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik. 
2.3 Metode–Metode Penelitian Perilaku Konsumen 
Macam-macam penelitian konsumen Ada dua macam penelitian konsumen, yaitu penelitian yang bersifat eksplorasi dan penelitian tentang kesimpulan konsumen Ø Penelitian ekplorasi : Metode yang digunakan dalam penelitian ekplorasi konsumen adalah metode mempengaruhi dan metode memfokuskan kelompok. Ø Metode mempengaruhi konsumen : Melalui pemberian sugesti kepada konsumen secara spontan 1. Metode memusatkan atau memfokuskan kelompok konsumen. Kelompok konsumen tersebut mengasosiasi hanya secara bebas terhadap masalah-masalah yang ada dalam pasal. 2. Pendekatan penelitian konsumen Penelitian eksplorasi tidak di rencanakan untuk menyimpulkan jawaban dalam meneliti pertanyaan yang diberikan konsumen. Oleh karena itu, peneliti mengenai kesimpulan konsumen terhadap suatu produk, mereka dan pelayanan itu penting peneliti kesimpulan konsumen dapat juga digunakan menentukan apa yang mempengaruhi konsumen
  
PENUTUP 

3.1 Kesimpulan 
Dari beberapa Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat dipengaruhi linkungan. Perilaku konsumen adalah tingkat laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan suatu produk dan jasa mereka/satu tindakan-tindakan, proses hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan sutu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalaman, dengan mempelajari 3 variabel perilaku konsumen. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu kekuatan sosial budaya dan kekuatan pisikologis. Metode yang digunakan dalam penelitian perilaku konsumen dan metode memusatkan atau memfokuskan kelompok konsumen. Teori tingkah laku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen dipasaran, yaitu menerangakan sikap konsumen dalam membeli dan memilih barang yang akan dibelinya. Teori ini dikembangkan dalam dua bentuk teori utility dan analisis kepuasan sama.

Rabu, 05 Oktober 2011

Koperasi Ekonomi

Koperasi Ekonomi

Koperasi Sebagai Lembaga Ekonomi, merupakan badan usaha yang mampu menghasilkan keuntungan & pengembangan organisasi & usahanya, dengan menggunakan sistem manajemen usaha sbg badan usaha bisnis : profit maksimal, biaya minimal, brand koperasi maksimal .
Anggota koperasi:
 Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
 Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda.fact Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.fact Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota.
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.ref Sito, Arifin. Tamba, Halomoan Koprasi teori dan peraktek.

Konsep Koperasi
a. Barat
Merupakan organisasi swasta yg dibentuk secara sukarela oleh orang2 yg mempunyai persamaan kepentingan, utk mengurus kepentingan anggotanya dan menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota dan koperasinya .

b. Sosialis
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi untuk menunjang perencanaan nasional . Merupakan sub sistem sosialisme-komunis (kepemilikan faktor produksi adalah kolektif)
c. Negara berkembang
Koperasi didominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Meningkatkan kesejahteraan anggotanya .

Prinsip Koperasi
Koperasi berbentuk Badan Hukum sesuai dengan Undang-Undang No.12 tahun 1967 ialah: “Organisasi Ekonomi Rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan.
Kinerja koprasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus.Secara umum, Variabel kinerja koperasi yang di ukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per provinsi, jumlah koperasi per jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif).
Keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil usaha. Variabel-variabel tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan pangsa (share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang di sajikan. Dengan demikian variabel kinerja koperasi cenderung hanya dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat perkembangan koperasi sebagai badan usaha.

Jumat, 30 September 2011

Koperasi

I. PENGERTIAN KOPERASI

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi
2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas
Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan , disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.

II. PRINSIP KOPERASI
Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu :
1. Koperasi Simpan Pinjam
adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman
2. Koperasi Konsumen
koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi
3. Koperasi Produsen
koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
4. Koperasi Pemasaran
koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya
5. Koperasi Jasa
Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

III. SUMBER MODAL KOPERASI
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas Modal Sendiri dan Modal Pinjaman.
Modal Sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut :
1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
3. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untukpemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untukmenutup kerugian koperasi bila diperlukan.
4. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

Adapun Modal Pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut :
1. Anggota dan calon anggota
2. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi
3. Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
4. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
5. Sumber lain yang sah

IV. Mekanisme Pendirian Koperasi
Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap :
1. Pertama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota.
2. Kedua, para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi (ketua, sekertaris, dan bendahara).
3. Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan rumah tangga koperasi itu.
4. Lalu meminta perizinan dari negara.
5. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.

V. Sejarah Gerakan Koperasi
Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771–1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.
Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.
Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch. Di Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.

VI. Gerakan Koperasi di Indonesia
Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI.
Belanda yang khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan UU no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu :
1. Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi
2. Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa
3. Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral
4. Proposal pengajuan harus berbahasa Belanda
Hal ini menyebabkan koperasi yang ada saat itu berjatuhan karena tidak mendapatkan izin Koperasi dari Belanda. Namun setelah para tokoh Indonesia mengajukan protes, Belanda akhirnya mengeluarkan UU no. 91 pada tahun 1927, yang isinya lebih ringan dari UU no. 431 seperti :
1. Hanya membayar 3 gulden untuk materai
2. Bisa menggunakan bahasa daerah
3. Hukum dagang sesuai daerah masing-masing
4. Perizinan bisa didaerah setempat
Koperasi menjamur kembali hingga pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan Koperasi Kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

VII. Perangkat Organisasi Koperasi
• Rapat Anggota
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu., termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.
• Pengurus
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.
• Pengawas
Pengawas adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota

VIII. Logo Gerakan Koperasi Indonesia
Lambang gerakan koperasi Indonesia memiliki arti sebagai berikut :
• Rantai melambangkan persahabatan yang kokoh.
• Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus.
• Kapas dan padi berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi.
• Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.
• Bintang dalam perisai artinya Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi.
• Pohon beringin menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar.
• Koperasi Indonesia menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
• Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional Indonesia.
• Dilihat dari segi terminologi, maka para ahli ekonomi berbeda pendapat tentang arti koperasi.
Perbedaan tersebut di latar belakangi oleh pendidikan dan pengalaman hidupnya masing-masing.
Namun pada hakikatnya mereka memiliki prinsip yang sama yaitu mengenai adanya unsur sosial dalam pembentukannya. Untuk lebih jelasnya, pengertian terminologi yang dijelaskan para ahli ekonomi, dapat dilihat dari uraian berikut :

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2082481-pengertian-koperasi-dari-beberapa-ahli/#ixzz1ZJhw5bNY,google

Selasa, 03 Mei 2011

Love And Friendship

Love And Friendship


Often times we encounter a lot of people separating friendship and love because theythink "if the friendship has dived with love, it will be difficult." Especially for those whoestablish friendships between men and women. Friendship is a form of a beautifulrelationship between people, where love is present to give a friendly smile and coloring.Without love, friendship may be in content with disappointment, resentment, anger,selfishness and other things that make a friendship is no longer beautiful.
Stop making the line between love and friendship, let them remain good friends, whomust be in alignment is not a destructive love of friendship. Love beautify our friendship.Often just love scapegoats as a destroyer of a friendship. One big! should be with thelove, friendship will be more enjoyable.
Friends who are experiencing problems in friendship, do not blame love! but try refiningyour friendship with love, kerana love will cover all the mistakes, forgive easily and makethe impossible become possible.
Friends who have not understood the meaning of friendship, try to start a friendship.Because of the friendship you guys will be more mature, not selfish and learn tounderstand. that things are not always the case with our desires.
Friends who are disappointed with the friendship, ponder. Do I have to undergofriendship with correct and try to understand the meaning of friendship for your life .Want , spirit, understanding, maturity, tenderness and weakness of goodthings we will meet in friendship.

Senin, 02 Mei 2011

Stranded Makes me clubbing and Drug Rehabilitation Center

Drugs and nightlife for almost 2 years to make all the ideals citaku melting. Treasure parents spent only for illicit goods and enjoy freedom. Now, clubbing (sparkling world) has sent me to rehab.
All are still grateful because finally I was able to escape from the bondage of this abject life. Although I must fight it with all the soul berjibaku my body. Oh yes just call me Linda (pseudonym). I was born in the midst of an affluent family. My father was a skipper of coffee, while my mother was an official in one of the government authorities in this city.
Life is filled with mom and dad busy, make me and 3 brothers neglected. The material we are pampered with a range of facilities, good vehicle, a stipend to all my needs met.But one that never father and mother gave, namely compassion. They were too busy with work until we forget the children who so longed for parental love fondling.
Until finally, my first brother died of an overdose putauw. My sister who also bandwagon youngest asleep in the black world. She eloped with her boyfriend because pregnant out of wedlock. All trials that hit my family as well as full already when I got to know the night life with my friends. Stories bukanlagi clubbing rare for me.
Narkobalah that destroy all life. I know these illicit goods is still one of my beloved campus with me. Until I actually made complacent. Almost two years I was taking drugs, all I got from my boyfriend. In fact, I handed kesucianku willing to get their stuff.
Kugeluti free life with my boyfriend has made me familiar with all the pleasures that apparent. We were like husband and wife who no longer know the time and place to be able to vent their desires. I know, all because of the influence of drugs.
In fact, because it has a high dependency, all the treasures I sell my parents to get their stuff. A week I had not drank, it was dead all the joints of my life. Later when things had started to get scarce, I must be willing to give up the car of father to kubarter with the good. Although both my parents know I've become addicted to drugs, but they remained calm, as if nothing happened to me. This is what makes me increasingly desperate and really - really immersed in that world.
In the future - a critical period that is almost unable to save themselves from gerogotan drugs, I met a young man who happened to boarding school alumni. He is still my close neighbors. Apparently he secretly watch all my behavior over the years.
His attention really made me shed a tear. I thought, there are people who want me in kindness. Slowly he began to introduce me to all associated with the religion of Allah.Every time when I have time, he was not bored meet me at home to give me directions to get back into the path of Allah.
Begin then I was aware of the mistake so far. Although still often tempted by the drug and seems unable to escape from him, but the presence of a friend was so strong. He also suggested I enter rehab as a first step to start a new life.
Another did not occur again, I went straight home and started living there. I went during last Ramadan. Almost every night I cry because of regret. Now I spend time in rehab.And my spirit began to grow again. Thank you friend.

Family Vacation Joint Options

Family holiday event because it is not easy to implement given the busy schedules of family members different. Once programmed the family vacation should be an agreement which belongs to the whole family. Togetherness in enjoying the holidays willbecome something very significant and invaluable.
The period with the family is very happy for the whole family, because while enjoying a holiday is a different matter with daily routines. We can call it a special day to be withfamily during the holidays.
Family holiday stories that are not easily forgotten the next exciting then make familieswant to be able to enjoy a family vacation. And it is reasonable for every family

CAUSATIVE VERB “HAVE”

CAUSATIVE VERB “HAVE”

Causative “have” is followed by the simple form of a verb, not an infinitive. (causative “have” diikuti oleh verb 1 (tanpa tambahan s/-es), bukan diikuti oleh infinitif (to+verb1)).
Examples:
- I had John repair my bike. (CORRECT)
- I had John to repair my bike. (INCORRECT,because it is followed by an infinitive)
è Kalimat ke 2 salah karena diikuti oleh infinitif (to+verb1)
► “Have” gives the idea that “X” request “Y” to do something. ( “Have” menunjukkan bahwa “X” meminta “Y” untuk melakukan sesuatu.)
è The formula is: “X” has/have/had “Y” do something (simple form) (rumusnya adalah “X” has/have/had “Y” melakukakn sesuatu (verb dalam bentuk sederhana(verb1 tanpa tambahan s/-es)).
Examples: - Mary has John carry her bag.
Means(artinya): John carried the bag because Mary ask him to. ( John membawa tas karena Mary menyuruhnya).
-I have Jane put my books
Means: Jane put my books because I ask her to.
- Tom had Jane clean the room yesterday
è Using “had” because the adverb of time is yesterday. But still the verb is in simple form.


HAVE SOME THING DONE
(HAVE +Past Participle (Verb3)

The past participle(verb 3) is used after “have’ to give a passive meaning.
Examples: - I had my watch repaired (by someone) yesterday.
Means: I caused my watch to be repaired by someone. (saya menyuruh orang lain untuk memperbaiki jam tangan saya kemarin).
-I have my hair cut à means: I asked someone to cut my hair. (saya menyuruh seseorang untuk mencukur rambut saya)
- I am having my car washed at the moment à means: I am asking someone to wash my car at the moment. (pada saat ini saya SEDANG menyuruh seseorang mencuci mobil saya.)
You have to know the different between Have something done and present Perfect/ past perfect form.
HAVE SOMETHING DONE: I have my hair cut à means: I ask someone to cut my hair.
PRESENT PERFECT(S+HAVE/HAS+V3): I have cut my hair àmeans: you cut your own hair.

PATTERNS for HAVE SOMETHING DONE:
· S + HAVE/HAS + OBJECT + VERB 3
· S + HAD + OBJECT +VERB3 +PAST TIME
· S + TOBE (IS/AM/ARE) + HAVING +OBJECT + VERB3 + NOW/RIGHT NOW/ AT THE MOMENT.
CONCLUSION:
- Use active sentence for causative “have” (using simple form of a verb) and passive sentence for have something done (using verb 3).
- For causative “have” à after subject you have to use the right form of “have” whether it is “have or has or had” then the object is people (someone), after that,you have to use a simple form of a verb (verb 1 without s/-es) in any kind of adverb of time (present time or past time still use simple form of a verb), you just choose the right form of “have” à “have or has” for present time, “had “ for past time.
- For have something done just follow the pattern.

EXERCISES:
Fill in the blanks with the right form of causative have, and choose the right form of verb given in the brakets. (isilah dengan bentuk causative have yang benar, dan pilih salah satu bentuk verb yang benar yang diberikan di dalam kurung)

1. We had our treasury Bought our new books yesterday. (buy / buys / bought / to buy)
2. She has her mom cooked dinner for her. (cook / cooks / cooked / to cook )
3. He had his brother done his homework last night (do / does / did / done)
4. Tom is having Bill written the report at the moment. (write / writes / writing / written)
5. Mike has Jenni saved his data. (save / saving / saves / saved)
6. Bob has his packages delivered by the postman. ( deliver / delivers / delivered / delivery)
7. Eddy had_his data changed by his secretary last week. (change / changes / changed / changing)
8. Marie is having her house painted by the workmen at the moment. ( paint / painting / painted / paints)
9. Jonny has his car parked by the parking man. (park / parks / parking / parked)
10. They are having their maid cleaned their room right now. (clean / cleaned / cleans / cleaning)


THE END OF THE TEST